Jakarta – Pasca adanya dugaan serangan hacker ransomware yang dialami Bank Syariah Indonesia (BSI) sejak awal pekan lalu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, mengatakan, bahwa saat ini layanan BSI telah dapat berjalan normal secara bertahap.
Dian mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tetap tenang dan menyikapi beredarnya informasi secara bijak. Pihaknya juga terus melakukan komunikasi dan koordinasi, untuk mengevaluasi sumber gangguan layanan yang dialami BSI.
“(Kami) meminta BSI untuk melakukan percepatan penyelesaian audit forensik yang saat ini sedang berjalan”, ujar Dian melalui keterangan pers, Sabtu (13/5/2023). Ia juga mendukung langkah BSI untuk mengedepankan upaya stabilisasi dan peningkatan layanan kepada nasabah.
Dian menjelaskan, industri perbankan perlu senantiasa memperhatikan tata kelola, keamanan informasi, dan pelindungan konsumen dalam menghadapi tantangan penggunaan teknologi informasi di era digital.
Menurutnya, industri perbankan dituntut untuk meningkatkan ketahanan Sistem Elektronik yang dimiliki dan mampu memulihkan keadaan pasca-terjadinya gangguan layanan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan, OJK memberikan perhatian besar kepada pelindungan nasabah dan konsumen.
“Sehubungan dengan itu, KE PEPK mengharapkan agar sistem IT yang digunakan bank semakin memperkuat aspek pelindungan konsumen,” kata Friderica.
Selanjutnya, OJK mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati dalam melakukan transaksi, mewaspadai potensi penipuan maupun tindak kejahatan lainnya yang mengatasnamakan suatu bank, serta melakukan verifikasi kebenaran informasi yang beredar.