JAKARTA – Terhitung sejak Senin (21/8/2023) lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. WFH diterapkan untuk meminimalisir akibat dari dampak polusi udara di wilayah Jabodetabek.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan lalu lintas. Sejak hari pertama, tercatat volume lalu lintas sejumlah 6.954.805 kendaraan per hari. Angka tersebut meningkat 1,34 persen (92.162 kendaraan) dibandingkan tanggal 14 Agustus dengan volume lalu lintas sebesar 6.862.643 kendaraan per hari.
“Peningkatan volume kendaraan pada 21 Agustus karena adanya kegiatan masyarakat sehingga terjadi peningkatan volume lalu lintas sebesar 1,34% dibandingkan tanggal 14 Agustus 2023,” jelas Syafrin di Jakarta, pada Rabu (23/8/2023).
Ia menjelaskan, angka tersebut kemudian menurun menjadi sebesar 6.541.706 kendaraan per hari atau menurun sebesar 4,69 persen (berkurang 321.787 kendaraan) pada Selasa (22/8/2023). “Volume lalu lintas dipantau dari 49 titik kamera analitik Dishub. Hasil pemantauan yang kami catat meliputi total volume lalu lintas per hari, saat jam sibuk pagi (06.00-10.00) dan sore hari (16.00-20.00),” terang Syafrin.
Sistem WFH diterapkan kepada 23.343 ASN Pemprov DKI yang tidak melakukan pelayanan secara langsung kepada masyarakat, dengan persentase kehadiran 50 persen di kantor dan akan ditingkatkan saat KTT ASEAN berlangsung pada 4-7 September 2023 mendatang.
Penerapan sistem kerja WFH ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 34/SE/2023 tentang Pelaksanaan Tugas Kedinasan Dari Rumah (WFH). “Evaluasi juga akan terus dilakukan dengan terus memantau volume lalu lintas kendaraan untuk mengetahui efektivitas kebijakan WFH sebagai upaya menurunkan tingkat pencemaran udara di Jakarta,” pungkas Syafrin.